Menkes Usul Indonesia Tiru China soal Mengatasi Polusi Udara

Polusi udara di Jakarta dan sekitarnya makin memburuk. Buruknya kualitas udara mengancam kesehatan masyarakat. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar meniru China dalam mengatasi permasalahan polusi udara. Ia menerangkan, China bisa menjadi contoh sukses mengatasi buruknya kualitas udara. China mampu menurunkan polusi udara dalam kurun waktu 6 tahun hingga 7 tahun. Jangka waktu tersebut paling cepat dari upaya negara-negara lain dalam menurunkan polusi udara.

“Negara (lain) berusaha menurunkan ini ada 20 tahun. China bisa menurunkan polusi 6 tahun sampai 7 tahun. Ini bukan negara yang populer untuk contoh, tapi yang paling cepat nurunin China. Gara-gara dia ngejar Beijing Olympic waktu itu, dia nggak pengen Beijing Olympic-nya dibully oleh dunia internasional dan itu 7 tahun turun polusinya,” kata Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/8). China memiliki lima strategi dalam menurunkan polusi. Yakni, pengendalian emisi industri, pengendalian emisi kendaraan bermotor, pengendalian debu, pemantauan kualitas udara, dan penurunan risiko serta dampak kesehatan.

China, kata Budi, memasang 1.000 alat monitor kualitas udara di daerah tertentu. Ketika terdeteksi kualitas udara di daerah tersebut buruk, pemerintah disana langsung mengirimkan mobil yang dilengkapi dengan teknologi yang dapat mendeteksi sumber dari polusi tersebut. Sehingga, pemerintah China dapat melakukan intervensi melalui kebijakan yang tepat. Budi mengusulkan kepada Presiden agar penurunan polusi di DKI Jakarta bisa meniru yang dilakukan di Beijing, China, dengan pemasangan alat deteksi polusi dibeberapa tempat. Adapun dalam penanganan polusi udara, Kementerian Kesehatan akan lebih berfokus pada sisi hilir, khususnya penurunan risiko dan dampak kesehatan. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga membantu melakukan pemantauan kualitas udara di puskesmas.

Search