Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bantuan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID tidak diberhentikan, melainkan dalam keadaan ditahan untuk sementara. Bantuan yang diberikan USAID pada Indonesia, kata dia, diperkirakan senilai US$100 juta atau sekitar hampir Rp 1 triliun. Menurut Budi, bantuan tersebut tidak langsung disalurkan ke Kemenkes, tetapi kepada pihak-pihak ketiga. “Nah kekurangan ini yang nanti pasti akan ada dampaknya. Tapi kita juga masih ada negara donor-donor lain,” ujarnya.
Pihaknya saat ini tengah berupaya mencari pendonor dana dari negara-negara lain untuk menambal kekurangan-kekurangan tersebut. “Kemarin kan saya ke Australia, kami juga dapat komitmen men-secure 130 juta dolar Australia. Walaupun dolar Australia sama dolar Amerika Serikat beda ya (nilai tukarnya). Tapi setidaknya kan komitmen itu sudah kita dapat,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, Presiden Donald Trump memerintahkan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID ditutup. Penutupan USAID berdampak pada semua misi luar negeri termasuk Indonesia. Semua staf diminta kembali ke AS. Melansir laman resmi lembaga dikabarkan pada Jumat, 7 Februari 2025, semua personel yang dipekerjakan langsung oleh USAID akan ditempatkan pada cuti administratif secara global. Dengan pengecualian bagi personel yang ditunjuk yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi yang sangat penting, kepemimpinan inti, dan program-program yang ditunjuk secara khusus.