Menurut data BPS, hingga saat ini sektor pertanian yang mencakup subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian adalah leading sector perekonomian nasional selain industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi.
Jumlah penduduk bekerja di sektor pertanian dalam arti luas 40,63 juta orang atau sekitar 29,96 persen dari total penduduk bekerja pada Februari 2022 (BPS, 2022). Sayangnya, kesejahteraan petani, masih menjadi isu yang harus diselesaikan hingga saat ini. Ini tecermin dari perkembangan nilai tukar petani (NTP) yang cenderung stagnan beberapa tahun terakhir meski profitabilitas usaha pertanian cenderung membaik yang tergambar dari tren peningkatan nilai tukar usaha pertanian (NTUP).
Ini mengindikasikan, peningkatan pendapatan dari usaha tani belum optimal mengimbangi peningkatan biaya hidup di pedesaan. Jika dilihat lebih jauh, perkembangan NTP dan NTUP subsektor tanaman pangan yang menyerap sebagian besar tenaga kerja di sektor pertanian juga masih belum memuaskan. Sektor pertanian tetap menjadi pusat kemiskinan.
Data BPS memperlihatkan, kemiskinan di Indonesia merupakan fenomena sektor pertanian-perdesaan. Persentase penduduk miskin pedesaan 54,82 persen dari total penduduk miskin pada Maret 2022 (BPS, 2022). Mayoritas penduduk miskin perdesaan menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Sekitar 61 persen kepala rumah tangga miskin di perdesaan memiliki lapangan pekerjaan utama pertanian (BPS, 2022). Maka, kinerja sektor pertanian kunci pengentasan kemiskinan.