Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan bahwa konflik bersenjata yang kembali memanas antara India dan Pakistan tidak mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia ke kawasan Asia Selatan. Ia menyatakan bahwa hingga kuartal pertama 2025, ekspor nasional masih tumbuh positif dengan kenaikan 6,69 persen dan menegaskan tidak ada gangguan terhadap distribusi perdagangan Indonesia ke kedua negara, meskipun terjadi eskalasi konflik militer, termasuk serangan udara India dalam Operasi Sindoor yang menewaskan puluhan warga sipil Pakistan.
Budi juga menegaskan bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan India dan Pakistan masih mencatatkan surplus. Kedua negara merupakan pasar penting bagi berbagai komoditas ekspor utama Indonesia seperti minyak sawit mentah (CPO), batu bara, produk kimia, dan tekstil. Sebaliknya, volume impor dari kedua negara relatif kecil, sehingga tidak menimbulkan tekanan negatif terhadap perdagangan Indonesia.