Menakar Arah Koalisi Dini Tiga Partai Politik

Secara matematis, dengan hitungan kursi, Koalisi Indonesia Bersatu bisa menjadi poros baru dalam konstelasi Pilpres 2024. Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi, mengatakan PPP sampai sekarang belum memikirkan siapa capres yang akan diusung. Sementara, Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, mengungkapkan koalisi juga terbuka kepada parpol lain untuk bergabung. Waketum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, menambahkan bahwa kesepakatan membangun koalisi sejak awal, merupakan upaya membangun budaya politik baru. Untuk menghadapi pemilu kalau memang bisa dilakukan lebih awal, proses membangun kesepahamannya tentu untuk kepentingan bangsa dan negara.

Politikus PDI-P, Junimart Girsang, mengatakan partainya akan mengikuti keputusan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, mengenai potensi koalisi di 2024. Waketum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, mengatakan partainya memandang positif apa yang dilakukan Koalisi Indonesia Bersatu.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, menilai inisiatif pembentukan koalisi dini hal yang baik, karena perencanaan menjadi lebih matang terkait kebijakan politik ke depan jika nanti calon yang diusung terpilih menjadi kandidat. Jika koalisi dibangun berdasar kesamaan cita-cita, maka akan lebih baik karena dapat menghindari partai yang masuk belakangan atau partai yang punya kepentingan jangka pendek. Koalisi akan kuat apabila koalisi bisa mencari kandidat yang mempunyai potensi menang dan mampu melakukan power sharing atau pembagian kabinet yang lebih proporsional. Namun, sebaliknya, koalisi akan melemah jika muncul blok koalisi baru yang menawarkan janji atau portofolio kabinet lebih menarik. Apalagi, nanti muncul koalisi yang mempunyai kandidat potensi menang tinggi.

Search