Surat kabar South China Morning Post (SCMP) melaporkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan sedang mencari kesempatan untuk berbicara “langsung” dengan Presiden China Xi Jinping. Ia ingin meminta bantuan untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Pemimpin Ukraina itu meminta China menggunakan pengaruh politik dan ekonominya yang lebih besar dari Rusia untuk mengakhiri perang. “Ini negara kuat, perekonomian kuat, maka dapat mempengaruhi Rusia secara politis, ekonomi, dan China (juga) merupakan anggota permanen Dewan Keamanan PBB,” kata Zelenskyy seperti dikutip SCMP, Kamis (4/8/2022).
Sebelumnya Ukraina membantah pernyataan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder yang mengatakan Rusia ingin “menegosiasikan solusi” pada perang. Kiev mengatakan setiap dialog tergantung pada gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia. “Berita baiknya adalah Kremlin ingin menegosiasikan solusi, keberhasilan pertama kesepakatan gandum, mungkin perlahan-lahan dapat diperluas sampai ke gencatan senjata,” katanya pada mingguan Stern dan stasiun televisi RTL/NTV.
Merespon pernyataan itu penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menggambarkan Schroeder sebagai “suara dari Kerajaan Rusia”. Ia menegaskan kesepakatan gandum tidak akan mengarah pada negosiasi yang lebih luas.