Masuk Putaran ke-16, Perundingan Indonesia-EU CEPA Bahas 14 Isu Strategis

Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) masuki putaran ke-16. Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Johni Martha mengatakan, pada putaran kali terdapat 14 isu yang dibahas diantaranya adalah, perdagangan barang, klausal anti-fraud (anti penipuan), perdagangan jas dan perdagangan digital. Kemudian, investasi, penyelesaian sengketa investasi, pegadaan barang/jasa pemerintah, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, penyelesaian sengketa, ketentuan intitusional, BUMN, subsidi, ketentuan asal barang, sistem pangan berkelanjutan dan hambatan teknis perdagangan. Johni mengungkapkan, pada putaran ini, kedua tim perunding berhasil mencapai kemajuan dan selangkah lebih dekat menuju penyelesaian. Secara umum, kemajuan yang dicapai di seluruh isu runding, termasuk disepakatinya secara substansial Bab penyelesaian sengketa.

Bab penyelesaian sengketa merupakan Bab ke-8 dibawah perubdingan IEU-CEPA yang berhasil disepakati kedua pihak. Johni masih optimistis bahwa perundingan IEU-CEPA dapat diselesaikan sesuai target yaitu pada tahun depan sesuai yang di komitmenkan kedua kepala negara yaitu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Ursula von der Leyen. Diketahui, Uni Eropa merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Pada 2022, total perdagangan Indonesia-Uni Eropa tercatat sebesar US$ 33,2 miliar. Pada periode tersebut, ekpor Indonesia ke Uni Eropa tercatat sebesar USD 21,5 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Uni Eropa sebesar 11,7 miliar. Ekspor andalan Indonesia ke Uni Eropa pada 2022 adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya, asam lemak monokarboksilat industri, batu bara, tembaga dan alas kali dengan bagian atas terbuat dari bahan kulit. Sementara impor utama Uni Eropa adalah pipa dari besi dan baja, obat-obatan, vaksin, mesin pembuat bubuk kertas, serta karton daur ulang.

Search