Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berharap kerja sama Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative (GMF-BRI) Indonesia dengan Tiongkok bisa segera diperpanjang. Dengan begitu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat segera menandatangani kesepakatan tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok pada akhir Juli nanti. Hal itu disampaikan Luhut di hadapan seluruh delegasi RI dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) di Nusa Dua, Bali. Menlu China Wang Yi turut hadir dalam dialog tersebut.
Tak hanya itu, Luhut juga mengapresiasi General Administration of Customs China (GACC) yang telah membantu memfasilitasi industri perikanan di dalam negeri setelah dihantam pandemi COVID-19. Luhut yakin bantuan itu dapat semakin memperkuat kerja sama perdagangan Indonesia dan Tiongkok di setiap tahunnya. “Selain itu, saya juga mengapresiasi ‘General Administrasion of Customs China’ (GACC) yang telah membantu memfasilitasi industri perikanan serta produk dalam negeri Indonesia untuk bergerak kembali pasca pandemi COVID-19. Saya yakin bantuan ini akan semakin memperkuat kerja sama perdagangan Indonesia dan Tiongkok setiap tahunnya,” ujar Luhut.
Luhut mengaku bahagia Wang Yi bersedia hadir untuk berdialog mengenai kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Tiongkok. Menurut Luhut, dialog itu sangat penting antar kedua negara. Luhut melihat Wang Yi sangat antusias kala menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah menyelenggarakan pertemuan menteri luar megeri G20 yang inklusif. Karena hal itu, kata Luhut, sejatinya memang sejalan dengan peran strategis G20 untuk menyelesaikan perbedaan pendapat sekaligus bergandengan tangan memulihkan kondisi dunia akibat pandemi COVID-19.