Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS akan memperluas pasar perdagangan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Luhut menegaskan Indonesia tidak perlu khawatir terhadap ancaman retaliasi dagang, termasuk dari negara seperti AS, terkait potensi pembelian minyak murah dari Rusia. Selama kebijakan tersebut menguntungkan Indonesia, Luhut menilai langkah itu layak dilakukan dengan tetap mempertimbangkan aspek kehati-hatian dan diplomasi dengan negara lain.
BRICS, yang awalnya didirikan oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini memiliki 11 anggota setelah Indonesia bergabung. Dengan akses pasar yang lebih besar, Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan peluang ekonomi strategis dari aliansi ini. Namun, Luhut mengingatkan pentingnya negosiasi dan perhitungan matang agar kebijakan yang diambil mendukung kepentingan nasional secara berkelanjutan.