Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01 persen pada kuartal I 2022 lebih baik dari negara-negara lain di dunia. “Meskipun dihadapkan pada tekanan varian omicron, angka ini relatif baik dari negara-negara lain di dunia,” ujar Luhut saat konferensi pers secara daring, Senin (9/5). Luhut mengatakan capaian ini tak lepas dari kontribusi sektor bisnis dan industri yang mulai kembali bergeliat. Terbukti, jumlah angkatan kerja meningkat, sehingga jumlah pengangguran menurun. Tercatat, jumlah pengangguran berkurang 350 ribu dari 8,75 juta menjadi 8,4 juta per Februari 2022.
Klaim ini turut diamini oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sebab, realisasi pertumbuhan ekonomi nasional berada di atas para negara mitra dagang, seperti Singapura, Korea Selatan, hingga China. Tercatat, China tumbuh 4,8 persen, Singapura 3,4 persen, dan Korea Selatan 3,07 persen pada periode yang sama. “Kita hanya di bawah Vietnam 5,03 persen. Dari segi pertumbuhan ekonomi global diperkirakan 3,6 persen sampai 4,5 persen. Jadi Indonesia di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global,” ucap Airlangga.
Selain itu, menurutnya, realisasi pertumbuhan ekonomi RI juga berada sesuai prediksi lembaga ekonomi dan keuangan dunia yang berada di rentang 5 persen sampai 5,4 persen. Lembaga yang dimaksud mulai dari OECD, Bank Dunia, ADB, hingga IMF. Sebelumnya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01 persen pada kuartal I 2022 lebih tinggi dari minus 0,74 persen pada kuartal I 2021. Namun, lebih rendah dari 5,02 persen pada kuartal IV 2021.