Badan Pusat Statistik memperkirakan produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk pada 2022 mencapai 718.030 ton. Capaian tersebut meningkat sekitar 32,07 juta ton atau 2,29 % dibandingkan tahun sebelumnya. Deputi Bidang Statistik Distribusi Jasa BPS, Setianto mengatakan penyumbang utama peningkatan luas panen 2022 secara year on year (yoy) berasal dari provinsi Jawa Barat yang bertambah 81,19 ribu hektare atau naik 5,06 % dari tahun lalu. Selain itu, Sulawesi Selatan juga mencatatkan perluasan 56,95 ribu hektare atau 5,78 %, sedangkan Kalimantan Barat 48,90 ribu hektare atau meningkat 21,93 %, dibandingkan 2021. Hal itu didukung proyeksi BPS untuk luas lahan panen padi 2022 mencapai 10,61 juta hektare (ha), atau mengalami peningkatan 1,87%, dibandingkan luas lahan 2021 yakni 10,41 juta hektare.
Sejalan dengan penambahan luas lahan tersebut, produksi gabah kering giling (GKG) diperkirakan ikut mengalami kenaikan 2,31 % dari 2021. Setianto mengatakan, penambahan luas lahan panen didorong banyaknya lahan yang sebelumnya kering, kini terairi kembali. Sementara itu, Setianto melihat potensi luas panen padi untuk tiga bulan ke depan atau periode Oktober-Desember 2022 meningkat menjadi 1,91 juta hektare. Proyeksinya, luas panen padi tersebut akan meningkat 16,45 % atau sekitar 0,27 juta hektare, dari capaian periode yang sama tahun lalu 1,64 juta hektare. Terkait perkiraan luas panen yang bakal meningkat tersebut, Setianto melaporkan produksi GKG sepanjang 2022 bakal naik 2,31 % menjadi 55,67 juta ton. Setianto juga mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan produksi padi adalah adanya program pendampingan yang dilakukan secara intensif kepada para petani terkait penggunaan pupuk yang tepat di musim penghujan.