Lonjakan Harga Bebani Pedagang dan Konsumen

Lonjakan harga cabai dan sejumlah komoditas bahan pokok menyulitkan pedagang dan konsumen. Pemerintah diharapkan dapat segera mencari solusi atas kenaikan harga. Di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, harga cabai, bawang merah, dan telur tak kunjung normal. Harga sejumlah jenis cabai di Kota Bandung, Jawa Barat, juga terpantau terus melonjak. Di Kota Bogor, data Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) mencatat harga cabai berbagai jenis melambung pada pekan ini. Peningkatan harga cabai melambung di seluruh pasar se-Kota Bogor. Di luar Pulau Jawa, harga cabai di Pasar Atas Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), pun terus merangkak naik sejak satu bulan terakhir dan kini berada di kisaran Rp 120 ribu per kg.

Pedagang pasar mengeluh karena tingginya harga jual tidak sebanding dengan daya beli masyarakat. Penjualan turun tajam hingga mencapai 50 persen karena harganya mahal. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menuturkan, tingginya harga cabai sudah berlangsung hampir sebulan. Menurut Abdullah, komoditas cabai dan bawang merah belum mendapatkan sentuhan optimal dari pemerintah. Pihaknya selalu mengingatkan pemerintah sejak beberapa bulan yang lalu, namun upaya stabilisasi harga tak kunjung membuahkan hasil. Ikappi meminta pemerintah untuk fokus pada beberapa komoditas pangan tersebut. “Jangan hanya minyak goreng yang diurus. Komoditas lain juga harus mendapatkan perhatian khusus, banyak konsumen dan pedagang menjerit karena harganya terlalu tinggi,” tegas Abdullah.

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan akan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengintervensi pasar. Tujuannya agar fluktuasi harga kebutuhan pokok atau sembako tidak terlalu tinggi. Harga komoditas aneka cabai di dalam negeri masih terus mengalami kenaikan. Kendati demikian, pemerintah meyakini harga akan mulai dalam tren penurunan pada akhir bulan ini, seiring dengan masuknya musim panen di beberapa daerah sentra produksi. Kenaikan harga cabai yang terjadi sekarang pun tak lepas dari kenaikan biaya-biaya komponen penunjang produksi, seperti bibit hingga pupuk. 

Search