Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pastikan LG Electronics (LG), Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), dan Hon Hai Precision Industry Co., Ltd. (Foxconn Group) tertarik untuk investasi ratusan triliun rupiah ke ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia. Bahlil mengungkapkan LG Electronics sudah menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk membangun smelter produksi baterai mobil listrik di Maluku Utara yang ditargetkan selesai pada 2025 hingga 2026. Perusahaan berniat investasi senilai total US$9,8 miliar atau Rp142 triliun.
Sementara itu, CATL berencana membangun pabrik di Batam dan Kalimantan Utara (Kaltara), dengan total investasi sebesar US$5,2 miliar atau sekitar Rp70 triliun. Selanjutnya, Foxconn Group berencana membangun industri baterai listrik, industri kendaraan listrik (roda empat, roda dua, dan bus listrik), dan industri pendukung senilai US$8 miliar atau setara dengan Rp114,8 triliun. Namun untuk target penyelesaian dan lokasi dari infrastruktur tersebut masih belum diketahui.
Sebelumnya, Bahlil mengklaim Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di dunia yang membangun ekosistem mobil listrik lengkap dari hulu ke hilir. Hal ini berarti Indonesia akan menyediakan sumber daya, mengembangkan precursor, katode, cell baterai, hingga mobil jadi. Untuk mewujudkan itu, pemerintah menggandeng berbagai investor dari beberapa negara. Sebagai contoh, pemerintah menggandeng perusahaan asal Korea Selatan bernama LG dan China bernama CATL.