Sekutu Putin, Vladimir Solovyov meminta Rusia turun mempersenjatai kelompok Houthi di Yaman dengan senjata Moskow. Hal ini dikatakannya dalam sebuah siaran televisi, Kamis (22/2/2024), guna melawan serangan kapal militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris di kawasan 12% perdagangan global itu. Houthi sendiri menyerang sejumlah kapal sebagai bentuk protes terhadap perang Israel di Gaza. Minggu, diketahui kapal Inggris Rubymar terkena serangan rudal Houthi, yang memaksa semua awaknya dievakuasi.
“Rusia harus memberikan senjata kepada Houthi sebagai balasan terhadap negara-negara Barat yang terus membantu Ukraina dalam perang melawan pasukan Rusia yang menyerang,” ujarnya dimuat laman itu menyinggung bagaimana sekutu-sekutu NATO berencana untuk memberikan rudal jarak jauh kepada Kyiv. Sementara itu pernyataan Solomon sendiri belum dikonfirmasi pemerintah Rusia. Namun ini sudah menimbulkan reaksi Departemen Luar Negeri AS. Menurutnya Solovyov menyebarkan disinformasi dari Kremlin. Solovyov disebut “mungkin adalah propagandis Kremlin paling energik saat ini”.
Sebelumnya, Uni Eropa (UE) dilaporkan akan mengirimkan kapal perangnya ke wilayah itu, untuk mengamankan kapal-kapal yang melintas. Hal ini ditegaskan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Sejauh ini Italia menyatakan akan menyumbangkan kapal. Ini juga diikuti Prancis, Jerman dan Belgia. “Kapal Aspides, yang pusat komando operasionalnya berada di kota Larissa, Yunani, akan mendapat perintah untuk menembaki kelompok Houthi,” ujar pejabat Uni Eropa. “(Namun) hanya jika mereka menyerang terlebih dahulu dan tidak akan diizinkan untuk menembak terlebih dahulu,” janjinya.