Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengungkap, Mega memandang rencana pertemuan Puan dan AHY punya tujuan baik, membangun persatuan untuk menghadapi berbagai persoalan bangsa. Djarot mengatakan, partainya membuka diri terhadap partai politik lain, tak terkecuali Demokrat yang selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo berada di sayap oposisi. Djarot menyebut bahwa Mega selalu berpesan ke jajarannya untuk terus membangun komunikasi yang baik dengan siapa pun. Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, mengatakan, rencana pertemuan Puan dengan AHY tak lepas dari campur tangan Megawati. Oleh Mega, Puan memang ditugaskan menjalin komunikasi dengan elite-elite partai politik, termasuk dengan Demokrat.
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, menilai relasi politik yang coba dibangun Puan dengan AHY menunjukkan reformasi kepemimpinan anak-anak muda dalam politik. Menurut dia, baik Puan maupun AHY sama-sama memperlihatkan kedewasaan dan kematangan berpolitik. Sehingga, pintu komunikasi antara PDI-P dan Demokrat yang semula tertutup rapat, kini perlahan terbuka. Andaikan komunikasi yang coba dibangun Puan dengan AHY menghasilkan relasi maksimal berupa koalisi kedua partai, hal ini akan menciptakan keteduhan politik nasional.
Sementara, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, pendekatan PDI Perjuangan ke Partai Demokrat bukan dalam rangka menduetkan Ganjar Pranowo dengan AHY sebagai capres dan cawapres Pemilu 2024. Umam menduga, PDI-P tengah menggalang kekuatan untuk mengantisipasi pemilu presiden putaran kedua. PDI-P melakukan penjajakan ke Demokrat, berharap dapat bekerja sama sehingga mampu mendulang dukungan dari pemilih partai bintang mercy jika terjadi pilpres dua putaran.