Lahan pertanian di Indonesia semakin berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Padahal saat ini tengah terjadi fenomena El Nino. Imbasnya, harga beras pun kian melonjak. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan permasalahan harga beras naik terletak pada kesulitan penggilingan dalam mendapatkan gabah kering panen (GKP).
Sementara itu, lahan pertanian kerap beralih fungsi menjadi kawasan industri dan perumahan. Peralihan fungsi lahan pertanian menjadi permukiman berdampak pada sejumlah aspek, seperti turunnya produksi pertanian, investasi di bidang pengairan menjadi tidak optimal, dan berkurangnya ekosistem sawah. Pada 2021 lalu, mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahkan mencatat ada 150 ribu hektare lahan pertanian yang sudah beralih fungsi menjadi nonpertanian. Padahal, lahan yang tersulap baru 30 ribu hektare pada 1990.
Sebelumnya pada 2019, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan Indonesia telah kehilangan 650 ribu hektare lahan sawah. Di tengah penurunan lahan pertanian itu, lahan perkebunan kelapa sawit justru naik setiap tahunnya. Pada 2015, luasnya 11,2 juta hektar, lalu naik ke 14 juta hektar (2017), 14,3 juta hektar (2018), 14,4 juta hektar (2019). Kemudian bertambah lagi ke 14,5 juta hektar (2020), dan 16,8 juta hektar (2021-2023).