Dewan Pertimbangan Presiden

DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

Kurs Rupiah Digerakkan Tarik Ulur Sentimen Dalam dan Luar Negeri

Rupiah diprediksi bergerak sideways hari ini (22/2). Ada tarik menarik antara sentimen negatif dan positif yang mempengaruhi rupiah. Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri, menjelaskan, pelaku pasar masih mencermati konflik Rusia dan Ukraina yang dikhawatirkan membuat harga energi naik. Selain itu, pasar juga masih menunggu kebijakan The Fed setelah tapering berakhir.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal, menyebut ada kabar positif Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Akan tetapi, Menteri Luar Negeri AS mengatakan, Rusia juga menambah jumlah pasukan di Belarusia. Di sisi lain, kasus aktif Covid-19 di dalam negeri mulai menunjukkan tren turun. Hal ini membuat para investor optimistis karena kondisi tersebut akan membawa aliran dana asing masuk.

Faisyal melihat aset berisiko seperti rupiah masih bisa melemah. Dia memperkirakan rupiah bergerak antara Rp 14.275-Rp 14.370. Sementara Reny memperkirakan, rupiah akan bergerak antara Rp 14.300-Rp 14.366. Sehari sebelumnya, kurs spot rupiah turun 0,07% menjadi Rp 14.328. Kurs Jisdor naik 0,07% ke Rp 14.329 per dollar AS.

Search