Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengungkapkan pihaknya berencana membangun 100 balai vokasi untuk meningkatkan keterampilan dan mendorong pekerja Migran Indonesia (PMI) agar lebih siap menghadapi peluang kerja di luar negeri. Dia menyatakan bahwa 100 balai vokasi tersebut akan dibangun secara bertahap, dengan 30 di antaranya akan dibangun di tahap pertama dan akan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam rencana pembangunan itu, Kementerian P2MI mengharapkan peran serta pihak swasta untuk mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Hal tersebut dilakukan guna melengkapi keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikelola Kementerian Ketenagakerjaan, dengan tujuan memfokuskan persiapan sumber daya manusia yang akan bekerja di luar negeri.
Menteri P2MI menjelaskan bahwa kerja sama tersebut melibatkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek). Melalui kerja sama itu, sekolah kejuruan, seperti SMK dan sekolah perawat, serta sekolah vokasi di perguruan tinggi, diharapkan dapat berkolaborasi dengan Kementerian P2MI sehingga permintaan kerja (job order) dari luar negeri dapat langsung terhubung dengan lembaga terkait.