Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengungkapkan konsumsi listrik per kapita Indonesia masih di bawah rata-rata negara ASEAN. Padahal, menurutnya konsumsi listrik merupakan salah satu indikator kondisi perekonomian suatu negara.
Ida memaparkan konsumsi listrik per kapita RI pada September 2022 hanya mencapai 1.169 KWH. Angka ini masih di bawah target Kementerian ESDM untuk tahun ini, yaitu 1.268 KWH per kapita. Adapun berdasarkan RENSTRA KESDM 2020-2024, target konsumsi listrik per kapita Indonesia adalah 1.408 KWH. Sedangkan rata-rata konsumsi listrik di ASEAN sendiri sudah sekitar 3.672 KWH per kapita. Artinya sampai 2024 pun kita masih ketinggalan jauh sama negara ASEAN lainnya.
Bahkan, jika merujuk pada data yang ia paparkan, konsumsi listrik per kapita Indonesia tidak mencapai separuh dari rata-rata konsumsi listrik per kapita negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, Ida mengatakan peningkatan konsumsi listrik per kapita harus terus didorong agar Indonesia tidak terus-terusan menjadi negara berkembang. Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya terus berupaya menambah akses listrik untuk masyarakat serta mendorong penggunaan alat-alat elektronik. Ida mengaku sudah ada beberapa program untuk mendorong penggunaan listrik, seperti implementasi kendaraan listrik, penggunaan kompor induksi, hingga e-cooking atau penanak nasi listrik.