Konstelasi politik jelang Pemilihan Presiden 2024 diperkirakan masih dipenuhi ketidakpastian hingga pendaftaran kandidat calon presiden dan wakil presiden pada Oktober mendatang. Ketidakpastian dalam kompetisi elektoral jelang Pilpres 2024 salah satunya terlihat dari tingkat elektabilitas tiga sosok potensial capres yang kompetitif. Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 12—18 Maret 2023, ketiga sosok tersebut berada di posisi teratas dengan elektabilitas berturut-turut, Ganjar (30,8 persen), Prabowo (21,7 persen), dan Anies (21,7 persen). Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers daring, Minggu (26/3/2023), menjelaskan persaingan elektabilitas ketiga sosok tersebut berlangsung sengit karena tidak ada satu pun yang mendominasi.
Ketidakpastian konstelasi politik, bukan hanya mempengaruhi elite dalam menentukan capres dan juga koalisi yang sudah dibentuk tetapi belum ada capresnya, melainkan juga ada di tingkat massa, karena tidak ada sosok yang dominan. Pilihan publik yang dinamis juga terlihat dari simulasi pertarungan jika ketiga tokoh tersebut dihadapkan satu sama lain. Dengan asumsi Ganjar, Prabowo, dan Anies, benar-benar akan maju di Pilpres 2024, maka diperkirakan kontestasi akan berlangsung dalam dua putaran.
Dalam persaingan yang kompetitif itu, Menurut Burhanuddin, hanya elektabilitas Prabowo yang menunjukkan peningkatan. Hal itu tidak terlepas dari sinyal dukungan dari Presiden Joko Widodo yang dikemukakan secara jelas di hadapan publik. Lebih lanjut, akan ada pertarungan untuk memperebutkan pemilih baru dan lama. Untuk menang, harus bisa mempertahankan pemilih lama sambil mencari pemilih baru. Meski saat ini sudah terbentuk tiga poros, tatanan koalisi itu masih bisa berubah mengikuti sosok yang bakal diusung, karena hanya KPP yang sudah menyatakan dukungan sosok capres. Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan penting menjaga komunikasi antarparpol meski berada di koalisi yang berbeda dan tidak memungkiri kemungkinan KIB memperbesar koalisi dengan tambahan anggota dari parpol lain.