Konflik Rusia-Ukraina masih memanas memicu lonjakan harga gas alam. Jumat lalu (25/3), harga gas alam kontrak pengiriman April 2022 ditutup di US$ 5,57 per mmbtu. Ini merupakan rekor harga tertinggi sejak akhir Agustus 2013. Keputusan Eropa dan Amerika Serikat memberi sanksi berat ke Rusia membuat pasokan gas ke pasar kian melemah. Sementara Rusia adalah pemasok gas terbesar di dunia dan pemasok gas utama ke Eropa. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, kenaikan harga gas alam masih berpotensi berlanjut. Belum ada kepastian gencatan senjata Rusia dan Ukraina akan berakhir dalam waktu dekat jadi sebab.
Selain itu, saluran gas alam dari Rusia yang melewati Ukraina mengalami ledakan, sehingga pasokan gas terhambat. Sebagai akibatnya, harga gas alam terus melonjak tinggi. Di sisi lain, kebutuhan gas alam global saat ini meningkat signifikan pasca sanksi ekonomi yang diterapkan Eropa, Amerika dan Inggris terhadap Rusia. Persediaan gas alam juga turun karena kebutuhan untuk pembuatan pupuk naik. Eropa menggunakan gas alam untuk pemanas rumah dan pembangkit listrik, sementara AS membutuhkan gas alam untuk pupuk nitrogen. Ibrahim memperkirakan harga gas alam masih berpotensi kembali mencetak rekor tertinggi. Ada kemungkinan gas alam akan naik ke US$ 6,5 per mmbtu. Wahyu juga memprediksi harga gas alam masih akan bullish, sejalan dengan harga minyak juga masih di level tinggi.