Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, memberi peringatan terkait konflik Israel dengan kelompok militan Hizbullah Lebanon. Annalena Baerbock menyebut, meningkatnya ketegangan antara Israel dan Lebanon dapat memicu perang dengan ‘konsekuensi bencana’ bagi seluruh Timur Tengah. Hal ini disampaikan Menlu Jerman kepada wartawan di Yerusalem setelah pertemuannya dengan para pejabat Israel, Selasa (25/6/2024).
Annalena Baerbock mengatakan situasinya ‘sangat serius’ dan bisa menjadi tidak terkendali. “Dengan setiap roket melewati Garis Biru, semakin besar bahaya bahwa situasi akan menjadi tidak terkendali, semakin besar bahaya bahwa kesalahan perhitungan akan memicu perang panas.” “Oleh karena itu, semua pihak yang memikul tanggung jawab harus menahan diri sepenuhnya, dan yang terpenting, Hizbullah harus berhenti menembaki Israel,” ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.
Prospek perang besar-besaran antara Israel dan kelompok militan Hizbullah di Lebanon membuat takut masyarakat di kedua sisi perbatasan. Namun, beberapa orang melihatnya sebagai dampak yang tak terhindarkan dari perang Israel melawan Hamas di Gaza. Perang seperti ini bisa jadi merupakan perang paling destruktif yang pernah dialami kedua belah pihak. Israel dan Hizbullah masing-masing mendapat pelajaran dari perang terakhir mereka, pada tahun 2006, konflik selama sebulan yang berakhir seri.