Konflik Hamas-Israel, Pemerintah Diminta Antisipasi Harga Minyak dan Sentimen Dolar

Konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel beberapa hari lalu ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian di Indonesia. Head of Research DBS Group Research Maynard Arif menjelaskan bahwa semua konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah bakal berdampak ke Indonesia, tidak hanya konflik antara Hamas dan Israel saja, tetapi semua konflik. Dia mengimbau agar pemerintah mengantisipasi harga minyak atau energi dan sentimen ke dolar Amerika Serikat yang bakal bergejolak buntut dari konflik Hamas dan Israel tersebut. “Kalau secara makro, salah satu dampak konflik di Timur Tengah biasanya berdampak ke harga minyak atau energi dan juga sentimen ke dollar,” tuturnya (10/10/2023).

Maynard Arif juga berpandangan jika harga minyak dunia semakin tinggi akibat konflik berkepanjangan antara Hamas dan Israel, maka dampaknya juga akan mempengaruhi ke harga domestik, inflasi dan anggaran subsidi. “Kalau lama harga minyak tinggi, berdampak ke harga-harga domestik, inflasi dan bujet subsidi,” katanya. Seperti diketahui, Israel dan Hamas (Palestina) memang bukan produsen minyak mentah dunia, namun konflik antara Israel dan Hamas terjadi di kawasan Timur Tengah. Timur Tengah sendiri sampai saat ini merupakan kawasan penghasil minyak mentah dunia. Ada sepertiga pasokan minyak dunia di kawasan Timur Tengah. Kekhawatiran terjadi jika negara penghasil minyak mentah dunia seperti Iran, terlibat dalam konflik tersebut dan bisa membuat harga minyak mentah menjadi naik.

Search