Pencarian terhadap bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada 2 Juli 2025 memasuki hari kedelapan dengan kemajuan signifikan. KRI Pulau Fanildo milik TNI AL berhasil mendeteksi objek yang diduga bangkai kapal pada kedalaman 49 meter, hanya berjarak 30 meter dari kabel listrik bawah laut. Dari tujuh titik referensi awal, dua titik—yakni titik empat dan tujuh—dinyatakan paling menjanjikan, dengan jarak antar keduanya sekitar 124 meter.
Meski mengalami hambatan berupa arus laut yang kuat yang menyebabkan kamera bawah air hanyut sebelum mencapai kedalaman optimal, tim sempat menangkap citra objek bawah laut. Kini, KRI Spica dikerahkan dengan peralatan pemindaian lebih canggih untuk mengonfirmasi temuan tersebut. Basarnas bersama TNI AL juga menyatakan bahwa pemindaian harus dilakukan dengan hati-hati mengingat kedekatan lokasi dengan kabel vital bawah laut. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turut dilibatkan untuk memvalidasi dan meneliti temuan secara lebih lanjut, mengingat risiko tinggi di Selat Bali.