Kinerja Kementerian Pertahanan Jadi Sorotan Capres Ganjar dan Anies

Kinerja Kementerian Pertahanan menjadi sorotan dalam debat ketiga Pemilihan Presiden 2024 yang diikuti oleh tiga calon presiden. Menurut Ganjar Pranowo, nilai yang pantas diberikan untuk kinerja Kementerian Pertahanan adalah lima (dari rentang 1-10). Salah satu alasannya, saat ingin membangun sistem pertahanan, dalam perencanaan tidak boleh gonta-ganti kebijakan. Selain itu, seluruh proses perencanaan haruslah bottom up atau mendengarkan aspirasi dari seluruh matra. Ganjar menegaskan bahwa daulat politik itu wajib, berdikari di bidang ekonomi harus menjadi tujuan dan punya kepribadian dalam kebudayaan, sehingga sekarang harus menunjukkan daulat politik ekonomi. Salah satunya dengan memperkuat industri pertahanan dalam negeri melalui dukungan terhadap produsen alutista.

Sementara itu, calon presiden Anies Rasyid Baswedan memberikan skor di bawah 5. Salah satu alasannya, dari sisi kebijakan saat ini lebih buruk dari era sebelumnya. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, misalnya, terjadi sembilan kali kebaikan gaji untuk TNI. Sementara di era Presiden Joko Widodo hanya terjadi kenaikan gaji sebanyak tiga kali dan dijanjikan naik lagi pada tahun depan. Kesejahteraan prajurit juga tidak dipikirkan dengan serius. Salah satu indikasinya tunjangan kinerja hanya diberikan 80 persen. Di sisi lain, jika dilihat dari alutista, saat ini banyak menggunakan peralatan bekas yang berisiko terhadap keselamatan prajurit.

Menyikapi penilaian tersebut, capres Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya siap mengungkapkan data dan fakta sebenarnya. Namun, dia tidak bisa membuka semuanya di ranah publik.

Search