Ketegangan di Lebanon: Israel dan Pasukan PBB Saling Tuduh soal Insiden Drone

Militer Israel menuduh pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) menembak jatuh salah satu pesawat nirawaknya saat menjalankan misi pengumpulan intelijen di Lebanon selatan. Dalam pernyataannya di X pada Senin (27/10/2025), juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Nadav Shoshani mengatakan insiden itu terjadi sehari sebelumnya di wilayah Kfar Kila. Ia menyebut, setelah insiden itu, pasukan Israel menjatuhkan granat ke area jatuhnya drone, namun membantah menembaki pasukan penjaga perdamaian.

Sementara itu, UNIFIL mengonfirmasi adanya insiden yang melibatkan drone Israel. Dalam pernyataannya pada Minggu (26/10/2025), UNIFIL menyebut pesawat nirawak Israel terbang dengan cara agresif di atas patroli mereka. UNIFIL juga menuding Israel melakukan tindakan balasan usai drone ditembak jatuh. UNIFIL menilai insiden tersebut menunjukkan pengabaian terhadap keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian yang melaksanakan mandat Dewan Keamanan PBB di Lebanon selatan.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata tahun lalu, pasukan Israel diwajibkan mundur dari Lebanon selatan, sementara kelompok Hezbollah harus berpindah ke utara Sungai Litani dan membongkar seluruh infrastruktur militernya. Dalam perjanjian itu disebutkan, hanya tentara Lebanon dan UNIFIL yang diizinkan beroperasi di wilayah selatan negara tersebut. Namun, Israel masih mempertahankan kehadiran militer di lima titik perbatasan yang dianggap strategis. Dalam beberapa pekan terakhir, militer Israel juga meningkatkan intensitas serangan, termasuk sejumlah serangan mematikan di wilayah Lebanon.

Search