Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas selama 2 Bulan Disebut Segera Tercapai

Israel dan Hamas dikabarkan akan segera mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Perundingan gencatan senjata Israel-Hamas itu ditengahi oleh Amerika Serikat (AS). Gencatan senjata bisa tercapai dalam dua pekan ini. Dalam gencatan senjata itu Hamas disebut akan membebaskan warga Israel yang disandera. Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menghentikan serangannya di Gaza selama sekitar 2 bulan. Draf tentang gencatan senjata telah disusun yang menggabungkan proposal dari kedua belah pihak dan akan dibahas di Paris, Prancis, pada hari Minggu pekan ini. Adapun gencatan berikutnya disebut akan “lebih lebih luas lagi cakupannya” dari gencatan senjata sebelumnya.

Pada tahap pertama, serangan ke Gaza akan dihentikan selama 30 hari. Sandera perempuan, lansia, dan sandera yang terluka akan dibebaskan Hamas. Pada tahap kedua, gencatan akan diperpanjang selama sebulan. Tentara Israel dan warga Israel berjenis kelamin laki-laki akan dibebaskan. Selain itu, nantinya akan ada lebih banyak bantuan kemanusiaan yang disalurkan ke Gaza. Adapun jumlah warga Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel belum dirundingkan. Perjanjian antara Israel dan Hamas ini tidak akan memunculkan gencatan senjata permanen yang diminta Hamas. Akan tetapi, pejabat AS mengatakan setelah gencatan 2 bulan itu, serangan Israel ke Gaza akan berkurang.

Gencatan senjata itu juga disebut memungkinkan adanya diplomasi yang bisa memfasilitasi munculnya resolusi yang lebih luas dalam konflik Israel-Palestina. Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 26.000 orang. Sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Sebanyak 85 persen warga Gaza kini mengungsi dan terancam kelaparan.

Search