Kerusuhan Ngeri di Bangladesh, Seratusan Orang Tewas Termasuk 1 WNI

Kerusuhan mengerikan pecah di Bangladesh hingga berujung mundurnya Sheikh Hasina dari jabatan Perdana Menteri yang sudah 15 tahun dipegangnya. Sedikitnya 109 orang tewas termasuk seorang warga negara Indonesia (WNI) pada Senin (5/8) waktu setempat ketika ribuan demonstran yang marah membanjiri jalanan ibu kota Bangladesh, Dhaka. Pada hari yang sama, Sheikh Hasina mundur dari jabatannya dan kabur ke luar negeri. Berdasarkan data kepolisian, pejabat pemerintah dan dokter-dokter rumah sakit setempat, total 409 orang tewas di Bangladesh sejak unjuk rasa marak pada Juli lalu.

Unjuk rasa yang awalnya memprotes kuota pekerjaan pegawai negeri dari pemerintah, telah meluas menjadi kerusuhan terburuk dalam 15 tahun pemerintahan Hasina. Massa yang awalnya menuntut penghapusan kuota pekerjaan pemerintah malah berubah menjadi seruan yang lebih luas agar wanita berusia 76 tahun itu mundur dari jabatannya. Usai Hasina kabur dari Dhaka, ribuan demonstran menerobos masuk dan mengacak-acak kantor dan kediaman PM Bangladesh tersebut. Kerusuhan semakin tak terbendung meski jam malam tanpa batas waktu diberlakukan dan akses internet dibatasi ketat.

Para demonstran mahasiswa Bangladesh mendesak agar peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, memimpin pemerintahan interim negara tersebut setelah Hasina dilengserkan dan militer mengambil alih kekuasaan. Pernyataan itu dirilis setelah Panglima Militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, mengatakan Hasina mundur sebagai PM dan militer akan membentuk pemerintahan interim. Waker diperkirakan akan bertemu dengan para pemimpin mahasiswa untuk membahas pemerintahan interim.

Search