Saudi Aramco, perusahaan minyak asal Arab Saudi, akan menginvestasikan dana hingga US$50 miliar atau setara Rp716 triliun (kurs Rp14.325 per dolar AS). Investasi tersebut akan digunakan untuk menaikkan kapasitas produksi minyak mentah sepanjang tahun ini. Tahun lalu, investasi yang digelontorkan Aramco mencapai US$31,9 miliar atau naik 18 persen dari 2020.
Perseroan berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah menjadi 13 juta barel per hari pada 2027. Selain itu, Aramco juga ingin meningkatkan produksi gas lebih dari 50 persen pada 2030 mendatang. Perusahaan dilaporkan meraup laba bersih sebesar US$110 miliar pada tahun lalu atau naik dari US$49 miliar pada 2020. Angka tersebut bahkan lebih tinggi dari apa yang diperkirakan analis dengan rata-rata laba bersih sebesar $106 miliar.
Analis memperkirakan laba bersih Aramco akan mencapai US$140 miliar pada tahun ini. Saham Aramco naik lebih dari 4 persen pada awal perdagangan ke level tertinggi yaki 43,85 riyal Arab Saudi menjadi 8,76 triliun riyal atau setara US$2,34 triliun. Di balik itu, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman juga mengincar valuasi perusahaan menjadi US$2 triliun. Dengan begitu, perusahaan dapat lebih banyak menjual saham Aramco kepada publik. Pemerintah Saudi mengatakan Putra Mahkota Mohammed telah mentransfer 4 persen saham Aramco ke dana kekayaan negara.