Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Senin (21/2), di Istana Negara, melantik Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi, sebagai Kepala Badan Pangan Nasional dan Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas. Arief yang lahir di Palangkaraya, 27 November 1974 itu, lebih banyak berkarier di perusahaan retail modern sebelum terakhir dipercaya sebagai Direktur Utama RNI sejak 2020 lalu.
Pengamat Pertanian, Said Abdullah berharap Kepala Badan Pangan Nasional bisa menjalankan amanat Peraturan Presiden dan Undang-Undang Pangan guna mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian, dan kedaulatan pangan. Menurut Said, menumpuknya persoalan pangan selama ini karena terlalu besarnya kuasa pengusaha dan pasar atas pangan yang ada serta banyaknya pemburu rente yang bisa mempengaruhi kebijakan. “Ini yang tak kunjung selesai, sehingga tata kelola pangan menjadi amburadul. Impor tidak turun-turun, justru naik terus,” tegasnya. Badan Pangan memiliki tugas yang berat, terutama pimpinannya harus mampu membebaskan diri dari kepentingan kelompok ini. “Orientasinya harus pada upaya penguatan sistem pangan dan tata kelola importasi pangan. Tidak boleh dikuasai para mafia ini,” papar Said. Salah satu yang perlu dilakukan saat ini mengelola dan stabilisasi harga dan pasokan pangan yang lagi bergejolak. Jangan sampai praktik kartel dan penimbunan terus berjalan.