Dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI), sebagian besar pendapatan masyarakat rupanya digunakan untuk aktivitas konsumsi. Pada bulan Juni 2024, tercatat sekitar 73,9% pendapatan masyarakat digunakan untuk konsumsi. Bila dibandingkan dengan bulan Mei 2024, porsi pendapatan yang dibelanjakan oleh masyarakat tercatat 73,0%. Peningkatan pendapatan yang dibelanjakan oleh masyarakat terutama terlihat di kelompok masyarakat kelas menengah, alias dengan pendapatan di kisaran Rp 3,1 juta hingga Rp 4 juta per bulan dan masyarakat dengan pendapatan Rp 4,1 juta hingga Rp 5 juta per bulan. Nah, seiring dengan meningkatnya jumlah belanja per kapita masyarakat di bulan Juni 2024, porsi pendapatan yang ditabung pun menurun. Pada kelas menengah, indeks tabungan tercatat 94,8 atau turun dari bulan sebelumnya yang berada di kisaran 90,0. Sedangkan pada kelompok atas, indeks tabungan tercatat 106,2 atau menurun bila dibandingkan pada bulan sebelumnya yang hampir menyentuh 110. Berbeda dengan masyarakat kelompok menengah dan atas, survei bank plat merah tersebut justru menunjukkan tren tabungan kelas bawah yang meningkat, dengan indeks 47,9. Padahal pada bulan sebelumnya, indeks tabungan ada di kisaran 40.
Pengamat Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda melihat, porsi konsumsi yang meningkat dan tabungan yang menurun, sehubungan dengan kenaikan inflasi yang lebih besar dari pendapatan masyarakat. Huda mengingatkan, inflasi pada Juni 2024 tercatat sebesar 2,51% yoy. Memang menurun dari inflasi Mei 2024 yang sebesar 2,84% yoy. Namun, angka inflasi ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kenaikan pendapatan masyarakat yang sebesar 1,5% yoy hingga 1,8% yoy per tahunnya. Bila kondisi tersebut tak tertanggulangi, maka akan muncul fenomena makan tabungan, yang berarti, pendapatan masyarakat lebih kecil bila dibandingkan dengan pengeluaran saat ini. Fenomena tersebut bahkan sudah terjadi, terutama di masyarakat kelas menengah. Tentu, ini menjadi lampu merah yang harus diperhatikan oleh otoritas. Salah satu yang bisa dilakukan adalah, dengan pengendalian inflasi. Ada patokan peningkatan upah atau pendapatan juga bisa dilakukan, untuk menjaga kondisi keuangan masyarakat.