Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak 1,9 persen terhadap inflasi pada tahun ini. Sehingga, diperkirakan inflasi hingga akhir 2022 akan mencapai 6,6 sampai 6,8 persen. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan pihaknya sudah menghitung dampak dari kenaikan BBM tersebut sebesar 1,9 persen dari (kenaikan harga) BBM terhadap inflasi. Ia memperkirakan hingga akhir tahun ini inflasi berkisar di 6,6 persen hingga 6,8 persen, dipicu oleh dampak kenaikan harga BBM dan pangan. “Tapi ingat kita sudah berhasil melakukan supply bahan makanan dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP & TPID). Jadi kita tetap jaga inflasinya tidak terlalu tinggi, kisarannya 6,6 persen hingga 6,8 persen,” ujarnya.