Kementerian Luar Negeri China: Hamas adalah Bagian dari Palestina, Kami Tertarik Jalin Kerjasama

Kementerian Luar Negeri China menyatakan tertarik menjalin kerjasama dengan gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Langkah China ini bertentangan dengan kebijakan Israel dan negara-negera Barat, terutama Amerika Serikat, yang melabeli gerakan tersebut sebagai organisasi teroris dan berniat memberangus Hamas . “Hamas adalah bagian dari struktur nasional Palestina” dan Tiongkok tertarik untuk menjalin hubungan dengannya, kata utusan Kementerian Luar Negeri Beijing, Wang Kejian, Minggu (17/3/2024).Pernyataan ini dilontarkan dalam pertemuan dengan kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di hadapan Duta Besar Tiongkok untuk Qatar, Cao Xiaolin.

“Kedua pihak membahas perkembangan politik dan lapangan terkait dengan situasi di Jalur Gaza dan cara-cara untuk menghentikan perang dan memberikan bantuan mendesak, terutama mengingat terjadinya pembunuhan, kelaparan, pembantaian dan upaya untuk menciptakan kekacauan,” tambah pernyataan itu. Dia juga menekankan “hubungan yang erat dan bersejarah antara rakyat Palestina dan Tiongkok serta sikap tegas Tiongkok terhadap masalah Palestina dan pendiriannya berdasarkan tuntutan adil rakyat Palestina akan kebebasan, kemerdekaan, dan kenegaraan.”

Sementara itu, Haniyeh menekankan perlunya segera menghentikan agresi dan pembantaian, menarik tentara Israel, memulangkan warga Palestina yang terlantar ke wilayah dan rumah mereka, menyediakan tempat berlindung dan rekonstruksi, serta mencapai tujuan dan aspirasi politik untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Dengan begitu, Palestina memiliki hak untuk kembali ke wilayah mereka dan menentukan nasib sendiri. Dia juga menyatakan “kebanggaannya atas hubungan erat antara Masyarakat Palestina dan Tiongkok yang bersahabat,”. Haniyeg juga memuji peran yang dimainkan oleh Beijing di Dewan Keamanan, PBB dan ICJ, serta “mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Search