Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan investasi hilirisasi industri nikel bisa mencapai US$51,7 miliar atau setara Rp812,3 triliun (asumsi kurs Rp15.711 per dolar AS) pada 2029. Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier menuturkan investasi ini juga fokus pada pengembangan produk hilir.
Taufiek juga menuturkan target investasi untuk hilirisasi di industri bauksit mencapai US$270,3 juta atau sekitar Rp4,24 triliun pada 2029. Investasi hilirisasi ini fokus pada pengembangan smelter grade alumina, igot aluminium, serta aluminium ekstrusi. Adapun target investasi untuk hilirisasi industri tembaga mencapai US$18,6 miliar atau Rp292,39 triliun. Taufiek mengatakan investasi ini akan fokus pada pengembangan produk hilir, seperti katoda tembaga, copper bar and rods/busbar, dan copper wire.