Kementerian Keuangan menjelaskan alasan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penghematan APBN 2025 sebesar Rp306,69 triliun. Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas anggaran, meningkatkan efisiensi, serta mendukung program prioritas pemerintahan yang tertuang dalam Asta Cita. Penghematan tersebut mencakup pemotongan anggaran kementerian/lembaga sebesar Rp256,1 triliun dan efisiensi dana transfer ke daerah senilai Rp50,59 triliun.
Sebagian penghematan direncanakan untuk program makan bergizi gratis, yang membutuhkan tambahan anggaran hingga Rp100 triliun. Meski belum diputuskan alokasinya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan penyesuaian postur APBN akan memprioritaskan kebutuhan yang ditetapkan Presiden. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pemerataan manfaat dan kesejahteraan rakyat secara signifikan.