Kedutaan Besar RI di Phnom Penh mengungkapkan, angka kematian warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja melonjak 75 persen dalam periode tiga bulan terakhir dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dubes RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto menyatakan, kasus kematian ini berkorelasi dengan tingginya jumlah WNI di Kamboja yang bekerja dalam kegiatan penipuan online atau online scam. Berdasarkan laporan kepolisian dan rumah sakit setempat, penyebab utama para WNI tewas di Kamboja adalah karena stroke dan penyakit jantung dengan jumlah 11 kasus. Kemudian, diabetes dan gagal ginjal atau lever 5 kasus, kanker, epilepsi, DBD, dan gangguan internis empat kasus, penyakit penyebaran akibat aktivitas seksual 3 kasus, kecelakaan lalu lintas 3 kasus, dan penyakit paru-paru 2 kasus.
Santo mengatakan, dalam tiga bulan terakhir (Januari-Maret), KBRI Phnom Penh menangani 1.301 kasus WNI bermasalah. Kasus ini meningkat 174 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 85 persen kasus yang melibatkan WNI terkait dengan penipuan daring atau online scam, sisanya terkait dengan masalah perdata.
Berkaca dari kasus ini, Dubes Santo mengingatkan pentingnya masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam mencari dan menerima tawaran pekerjaan di luar negeri. Dia mengatakan, KBRI Phnom Penh akan memperkuat koordinasi dengan instansi terkait di Tanah Air untuk mendorong upaya pencegahan kasus kematian dan online scam di masa depan. “Diperlukan peningkatan edukasi dan literasi digital agar WNI terhindar dari jebakan perekrutan loker ilegal dan kejahatan daring yang merugikan banyak pihak,” ucap Santo.