Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional. Hal ini sebagai upaya mengejar target swasembada pangan yang ditargetkan dapat tercapai dalam tiga tahun ke depan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, swasembada pangan diusahakan dapat tercapai dalam waktu cepat, tidak lebih dari tiga tahun. Karena itu, untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional, Pemerintah membuat program pompanisasi. Pemerintah menyiapkan 75.000 unit pompa untuk disebar di banyak titik irigasi di Indonesia. Sejauh ini, kata dia, telah diaplikasikan pompa sebanyak 63.000 unit.
Pompanisasi bertujuan memompa air dari sumber air yang tidak pernah kering pada saat musim kemarau, seperti Sungai Bengawan Solo, Sungai Musi, dan Cimanuk. “Hasilnya nyata, saya ulangi. Pompanisasi adalah biasanya tanam satu kali menjadi 3 kali. Biasanya karena tergantung hujan, tapi ketika kita tumpahkan air itu langsung bisa menjadi tanam 3 kali. Ada Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat itu ada kurang lebih 500.000 hektar. Bayangkan kalau 500.000 hektar kita pompa, dan luar Jawa 501 juta kali 5 ton saja, enggak usah 10 tahun, itu 5 juta ton. Kita menekan impor,” jelas Amran di acara Festival Pangan Nusantara Bapanas di GBK, Jakarta, Minggu (28/7/2024).
Amran mengatakan pompanisasi sudah memberikan hasil yang efektif. Dibandingkan Juni-Juli 2023 saat ini produksi beras telah sebanyak 700.000 ton. Di sisi lain, Amran mengakui terdapat tantangan yang harus dilalui Indonesia untuk melewati kondisi krisis pangan. Ia menyebut, kondisi pangan dunia ada 59 negara yang terancam kelaparan dan ada 970 juta penduduk dunia kekurangan gizi dan kelaparan, jumlah ini diprediksi akan meningkat sampai 2050. Sedangkan, Indonesia juga menghadapi el nino yang mengakibatkan kekeringan. “Risiko kekurangan pangan sekarang kita impor pangan 3,6 juta tahun ini, tahun sekarang 2,3 juta ton sudah masuk 1,3 juta ton akan menyusul, itu totalnya kalau tidak salah 3,6 juta (ton),” kata dia. Untuk memitigasi kondisi tersebut, Amran mengatakan langkah solutif yang dilakukan pemerintah selain melalui pompanisasi, juga melalui oplah, mekanisasi pertanian, dan bibit unggul.