Data di Pusat Data Nasional (PDN) yang beberapa waktu lalu servernya down karena serangan ransomware ternyata tidak bisa dipulihkan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Network and IT Solution PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Herlan Wijanarko. “Yang jelas data yang sudah kena Ramsomware ini tidak bisa kita recovery, jadi kita menggunakan sumber daya yang masih kita dimiliki. Kita mengidentifikasi ada tenant yang masih memiliki back-up di lokasi Surabaya maupun yang ada di lokasi Batam, jadi kira kira jumlahnya 44 tenan,” ucapnya saat Konferensi Pers di Kominfo, Jakarta, pada Rabu (26/6/2024).
Herlan menjelaskan bahwa 44 tenant atau organisasi pemilik data tersebut lalu dimasukan sebagai recovery, lalu berusaha untuk dikontak dan mengklarifikasi dengan para tenan, dan mulai diupayakan untuk bisa diaktifkan kembali layanannya. “Tentu melalui medium temporer ya, jadi kita punya 2 medium temporer, di PDN 1 dan media lain yang kita siapkan untuk mengaktifkan temporer,” ujarnya. Lebih lanjut, Herlan mengatakan untuk tahap kedua, kalau memang tidak ada back up maka akan disiapkan environment yang baru. “Kita setup ulang, kita implementasikan semua aspek security melalui prosedur yang membuat ini lebih aman, baru kemudian kita buat environment yang baru,” ucapnya.
Sementara, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan bahwa telah melakukan langkah yang sesuai dengan manajemen. “Ada beberapa langkah yang sudah dilakukan, kita sudah melakukan identifikasi dan analisis, ruang sistem lingkup yang terdampak, dan yang terdampak di Surabaya PDNS 2, dan Batam, serta Serpong PDNS 1, hasil pengecekan kita sampai saat ini aman,” tambahnya.