Kamis, 31 Agustus 2023, menjadi hari yang sibuk di panggung politik. Dalam satu hari saja, situasi politik berubah drastis. Bermula dari kabar Anies yang sowan ke ibunda dari Muhaimin, Muhassonah Hasbullah, di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang. Anies berkunjung bersama Istrinya, Ferry Farhati. Anies mengaku datang untuk bersilaturahmi dan meminta doa kepada Muhassonah, sekaligus melengkapi safari politik Anies di Jombang. Tak hanya mengunjungi kediaman ibunda Muhaimin, Anies juga bertolak ke Pondok Pesantren Tebuireng, pesantren yang didirikan oleh pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari. Publik berspekulasi, safari politik Anies ini merupakan sinyal pembentukan poros politik baru.
Kamis sore, muncul kabar yang diungkap oleh Partai Demokrat. Partai Demokrat tiba-tiba menyebutkan, Anies menggandeng Muhaimin sebagai bakal cawapres untuk Pemilu 2024. Dalam keterangan tertulis, Sekjen Demokrat, Teuku Riefky Harsya, mengatakan nama Muhaimin ditunjuk langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, secara sepihak setelah Surya Paloh bertemu dengan Muhaimin pada Selasa (29/8/2023). Usai pertemuan itu, Surya langsung memanggil Anies untuk menyampaikan keputusan tersebut. Ternyata, Anies setuju dirinya berpasangan dengan Muhaimin pada Pilpres mendatang.
Namun demikian, keputusan itu tak langsung disampaikan Anies ke Demokrat dan PKS, dua partai yang mendukungnya sebagai bakal capres. Anies justru mengutus juru bicaranya, Sudirman Said, untuk bicara ke kedua partai, sehari setelahnya (30/8/2023), Demokrat pun mengaku dipaksa menerima keputusan itu. Demokrat menilai, penunjukan Muhaimin sebagai cawapres merupakan bentuk pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.