Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, yang menjadi kandidat terdepan sebagai capres Partai Demokrat, untuk sementara mengungguli mantan Presiden Donald Trump, yang merupakan capres Partai Republik, dalam jajak pendapat terbaru untuk pilpres November mendatang. Jajak pendapat atau survei terbaru itu dilakukan setelah Presiden Joe Biden mengumumkan mundur dari pencapresan pada Minggu (21/7) kemarin dan menyatakan dukungan kepada Harris untuk menggantikan dirinya sebagai capres Partai Demokrat.
Menurut jajak pendapat terbaru yang digelar Reuters/Ipsos pada Senin (22/7) dan Selasa (23/7) waktu setempat, Harris unggul dua poin atas Trump dalam jajak pendapat nasional, dengan perolehan 44 persen suara pemilih terdaftar AS mendukung Harris berbanding 42 persen suara mendukung Trump. Diketahui bahwa jajak pendapat yang digelar sebelum Biden mundur menunjukkan Presiden AS itu kalah dua poin dari Trump.
Hasil jajak pendapat terbaru itu menunjukkan pergeseran dari polling yang digelar seminggu sebelumnya, ketika Harris dan Trump sama kuat memperoleh 44 persen suara untuk survei yang digelar pada 15-16 Juli lalu. Dalam jajak pendapat jauh sebelum itu, pada 1-2 Juli lalu, Trump mengungguli Harris dengan selisih satu poin.