PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI mengungkapkan 1.088 unit KRL sudah usang atau umurnya lebih dari 30 tahun. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan kereta-kereta lama tersebut butuh penyegaran. Oleh karena itu, ia mengajukan penyertaan modal negara (PMN) Rp2 triliun untuk membeli trainset anyar dan melakukan retrofit.
Didiek mencatat rata-rata volume pengguna KRL Commuter Line sudah mencapai 985 ribu penumpang per hari. Bahkan, pernah mencapai 1,04 juta orang per hari pada April 2024 lalu. KAI menegaskan volume penumpang juga terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan pemulihan usai covid-19. Didiek mencatat rata-rata penumpang meningkat sebesar 6 persen per tahun pada 2024 hingga 2027.
Rinciannya, perkiraan volume per tahun pada 2024 sebanyak 345 juta penumpang. Ini akan meningkat menjadi 362 juta orang per tahun pada 2025, 398 juta penumpang di 2026, hingga 410 juta orang pada 2027 mendatang. “Apabila tanpa ada penambahan sarana, maka okupansi pada saat peak hour ini akan mencapai 242 persen pada 2027. Atau 233 persen pada 2026 dan 187 persen pada 2025,” jelasnya. “Oleh karena itu, maka dilakukan pengadaan sarana prasarana baru. Apabila diberikan PMN (Rp2 triliun), maka pada 2027 dengan kepadatan 410 juta penumpang, okupansi 159 persen artinya kepadatan normal. Sehingga masih bisa memberikan pelayanan baik pada masyarakat, terutama pada saat peak hour,” ucapnya percaya diri.