Kaesang-Erina di Pilkada 2024, Memang Jokowi Masih Berpengaruh Seusai 20 Oktober?

Belakangan, ramai diwacanakan Kaesang Pangarep bakal dimajukan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Sementara itu, istri Kaesang, Erina Gudono, juga sudah masuk dalam daftar nama yang akan dicalonkan oleh Partai Golkar dan Partai Gerindra dalam Pemilihan Bupati Sleman. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan, mengatakan jika benar Kaesang dan Erina maju dalam Pilkada 2024, artinya yang dikejar oleh partai politik pengusung dan Jokowi sendiri adalah kekuatan pengaruh Jokowi dengan posisinya sebagai presiden yang memegang kekuasaan. Djayadi melihat, pengaruh Jokowi akan turun ketika pilkada digelar pada November 2024 karena masa jabatannya akan berakhir sebulan sebelumnya.

Djayadi berpandangan, jika Kaesang dan Erina benar maju pada Pilkada 2024, artinya parpol gagal dalam menjalankan fungsinya, yakni melakukan kaderisasi. Hal ini terjadi karena pertama, aturan yang tidak ramah bagi parpol. Dalam aturan, jika anggota DPR atau DPRD ingin maju di pilkada, mereka harus mundur. Adapun kader-kader terbaik partai sudah masuk di DPR dan kebanyakan dari mereka enggan untuk mundur. Penyebab kedua, partai hanya berorientasi pada kemenangan. Padahal, pilkada bukan hanya soal menang atau kalah, melainkan kaderisasi. Penyebab ketiga, partai tidak mampu menghasilkan kader-kader yang bersifat lintas partai.

Dosen FISIP UI, Cecep Hidayat, menambahkan selain menunjukkan kegagalan parpol dalam menjalankan fungsi kaderisasinya, majunya Kaesang dan Erina ini juga merupakan wujud konfirmasi politik dinasti yang sedang dibangun Jokowi. Menurut Cecep Hidayat, penting memastikan figur calon kepala daerah itu tidak hanya memiliki tingkat kepopuleran yang tinggi, tetapi juga harus mempunyai kapabilitas atau kompetensi yang memadai untuk memimpin sebuah daerah.

Search