Kabar Baik, JP Morgan Sebut Kemungkinan Indonesia Alami Resesi Ekonomi Sangat Kecil

Ada kabar baik mengenai outlook perekonomian Indonesia ke depannya. Kali ini, perusahaan jasa keuangan ekonomi global JP Morgan memberikan ramalan positif terhadap prospek ekonomi Indonesia. Melansir Kompas.com, Head of Indonesia Equities Research JP Morgan Henry Wibowo mengatakan, kemungkinan Indonesia untuk mengalami resesi ekonomi sangat kecil. Ini menjadi berbeda dengan perekonomian di kawasan Eropa serta Amerika Serikat (AS). JP Morgan memprediksi, perekonomian Indonesia masih akan tumbuh positif di tengah berbagai sentimen global yang ada. Prospek positif itu utamanya didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat.

Sebagaimana diketahui, konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Henry menyebutkan, konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 55 persen terhadap PDB yang nilainya mencapai 1,2 triliun dollar AS pada 2022. “Apakah ada perlambatan pertumbuhan (ekonomi)? Tentunya pasti ada, tapi dibandingkan negara tetangga pastinya kita lebih baik,” ujarnya. Indonesia memang diproyeksi JP Morgan mengalami pertumbuhan yang lebih moderat pada 2023. Ini tidak terlepas dari adanya normalisasi harga komoditas, terutama batu bara, ditambah dengan adanya terpaan faktor global. Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, Senior Country Officer JP Morgan Indonesia Gioshia Ralie menyebutkan, neraca transaksi perdagangan Indonesia diprekirakan sedikit defisit tipi sebesar 0,4 persen PDB atau setara sekitar 5,3 miliar dollar AS pada tahun ini. “Ini disebabkan adanya pembalikan sebagian dari guncangan terhadap persyaratan perdagangan dari tahun lalu dan defisit dalam sektor jasa yang relatif kaku,” ucapnya.

Search