Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menganggap perang antara Rusia dan Ukraina masih akan berlangsung lama, tak akan berakhir besok atau bulan depan. “Jangan berharap perang itu besok atau bulan depan selesai. Sangat tidak mudah,” ujar Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia “Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia”, Rabu (7/9).
Jokowi sendiri sebenarnya sempat membawa misi damai saat tur ke Ukraina dan Rusia untuk bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin pada Juli lalu. Namun, Jokowi mengaku kesulitan membuka ruang dialog antara kedua kubu hingga akhirnya ia membelokkan isu ke masalah penting lainnya. Saat berbincang dengan Zelensky dan Putin, Jokowi pun sempat menanyakan pasokan gandum di Rusia dan Ukraina.
“Karena Presiden Zelensky menyampaikan kebutuhan untuk ekspor kira-kira stok 22 juta ton gandum dan panen baru 55 juta ton gandum, totalnya 77 juta ton, harus keluar dari Ukraina, tapi tidak bisa keluar karena masalah jaminan keamanan dari Rusia,” kata Jokowi. Berupaya menengahi, Jokowi akhirnya menyampaikan permasalahan itu saat bertemu Putin. Berbicara soal konsekuensi, Jokowi mengaku sulit menghitung dampak perang antara Rusia dan Ukaraina yang ia sebut masih akan berlangsung lama itu.