Presiden Joko Widodo buka suara terkait eksekusi mati yang dilakukan junta militer Myanmar terhadap empat tahanan aktivis pro-demokrasi baru-baru ini. Salah satu dari keempat loyalis itu adalah eks pengacara pemimpin de facto Aung San Suu Kyi yang digulingkan.
Dalam pernyataan resmi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memaparkan pandangan Jokowi soal Myanmar saat bertemu Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang, Rabu (27/7). “Mengenai Myanmar, Presiden sampaikan kekecewaan terhadap tidak adanya kemajuan signifikan implementasi lima poin Konsensus. Semua perkembangan di Myanmar, termasuk hukuman mati terhadap tahanan politik menunjukkan kemunduran bukan kemajuan dari implementasi lima poin konsensus ” ujar Retno mengutip pernyataan Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi juga menilai eksekusi mati itu menunjukkan bahwa junta tak berkomitmen dalam menerapkan implementasi lima konsensus ASEAN tersebut. Selain itu, Retno memaparkan Jokowi juga mengusulkan ASEAN secara khusus membahas situasi di Myanmar dalam acara pertemuan antar menteri luar negeri blok tersebut yang akan digelar awal Agustus.