Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konprensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur yang merupakan rangkaian KTT ke-43 Asean di Jakarta, Kamis (7/9), menyerukan kepada negara-negara besar di dunia untuk “memperkuat kerja sama, bukan mempertajam persaingan”. “Saya tidak tahu berapa banyak kata perdamaian dan stabilitas yang kita ucapkan di setiap pertemuan, karena perdamaian dan stabilitas adalah kunci untuk mencapai kemakmuran,” kata Presiden Jokowi. KTT Asia Timur tahunan mempertemukan para pemimpin dari Asean, Australia, Tiongkok, India, Jepang, Selandia Baru, Russia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat (AS).
Jokowi mengatakan negara-negara mempunyai tanggung jawab yang sama untuk tidak menciptakan “konflik baru, ketegangan baru, perang baru”. “Kita juga mempunyai tanggung jawab untuk mengurangi ketegangan yang memanas, mencairkan suasana yang membeku, menciptakan ruang dialog, dan menjembatani perbedaan yang ada,” kata Jokowi. Presiden pun mendesak para pemimpin di KTT Asia Timur untuk “menjadikan forum tersebut sebagai tempat untuk memperkuat kolaborasi, tempat untuk memperkuat kerja sama, bukan untuk mempertajam persaingan”.
Kawasan Indo-Pasifik telah menjadi arena di mana AS dan Tiongkok bersaing memperebutkan kekuasaan dan pengaruh. Selain itu, klaim Tiongkok atas Taiwan dan klaim yang tumpang tindih di Laut Tiongkok Selatan oleh Beijing dan beberapa negara, termasuk beberapa anggota Asean berpotensi menjadi titik konflik.