Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) senilai Rp18,3 triliun. Jokowi curhat proses pengerjaan Tol Cisumdawu molor, bahkan memakan waktu 12 tahun lamanya sejak 2011. Ia berdalih pembebasan lahan menjadi biang kerok utama. Kendati, ia sesumbar soal Tol Cisumdawu yang punya terowongan kembar sepanjang 472 meter. Jokowi menegaskan tidak ada jalan tol lain di Indonesia yang melewati terowongan kembar seperti di Cisumdawu.
“Pembangunan Tol Cisumdawu sepanjang 61,6 km ini menghabiskan anggaran Rp18,3 triliun. Dari pemerintah Rp9,07 triliun, sisanya dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) swasta,” rinci Jokowi. Ia juga menyinggung soal rencana awal kehadiran Cisumdawu sebagai penghubung ke Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Mulanya, tol ini diharapkan rampung bersamaan dengan operasional lapangan udara tersebut. Sayang, masalah pembebasan lahan yang mendera membuat pembangunan Tol Cisumdawu memakan waktu lama. Hal ini berdampak kepada aktivitas Bandara Kertajati yang bak kota mati. “Kita harapkan setelah jalan tol ini selesai, jalan tol Cisumdawu selesai, Bandara Kertajati Oktober (2023) nanti sudah operasional penuh.