Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa Presiden Joko Widodo resmi menambah kuota pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton, di tengah temuan Satgas Pangan Polri soal penyimpangan komoditas itu. “Kami mewakili petani seluruh Indonesia berterima kasih kepada Bapak Presiden (Jokowi). Hari ini kami sudah tanda tangan surat penambahan volume pupuk (subsidi) dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Nilainya itu Rp28 triliun,” kata Amran dalam kunjungan kerja di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (28/3).
Amran meminta para petani tidak perlu khawatir soal ketersediaan pupuk. Terlebih, ia mengklaim selama 4 tahun terakhir petani dihantui dengan masalah kekurangan pupuk. Dia menegaskan keputusan Presiden Jokowi menambah kuota pupuk subsidi merupakan hasil pembahasan bersama para menteri di rapat koordinasi terbatas (rakortas) beberapa waktu lalu. Amran mengatakan alokasi tersebut kini tak lagi mengacu pada harga pupuk hingga bahan baku. “Tetapi mengacu pada volume kebutuhan petani sehingga ke depan nanti tidak diragukan lagi pupuk kurang karena kita sepakati setiap tahun, minimal bukan maksimal, 9,5 juta ton. Nilainya Rp54 triliun,” tegasnya.