Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Bank Dunia Ajay Banga dan Managing Director IMF Kristalina Georgieva secara terpisah di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9). Dalam pertemuan dengan IMF, Jokowi didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Managing Director IMF dan delegasi tiba di Istana Merdeka pukul 14.45 WIB. Kristalina mengatakan, ASEAN masih menghadapi tantangan di sektor perekonomian. Terlebih pasca pandemi Covid-19 yang melanda dunia sebelumnya.
Kristalina menambahkan, dengan kondisi global dinamis saat ini maka diperlukan kerjasama antar negara untuk menghadapi tantangan global. “Semua sangat dinamis dan ini sangat memungkinkan untuk saling bergerak bersama untuk saling menguntungkan,” imbuhnya. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah isu untuk dibahas bersama dengan Bank Dunia, termasuk soal reformasi sistem keuangan global. Jokowi mengatakan, Indonesia dan negara berkembang lainnya menaruh harapan kepada Bank Dunia untuk bisa mewujudkan sistem keuangan yang lebih adil.
Menurut Jokowi, saat ini situasi ketidakpastian global berpengaruh terhadap pembangunan di negara berkembang. Untuk itu, Presiden Jokowi memandang perlu adanya kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk menghadapi situasi tersebut. “Saya ingin jajaki potensi kolaborasi Bank Dunia dengan Indonesia dan ASEAN untuk jawab tantangan tersebut,” lanjutnya. Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Kepala Negara pun mendorong penguatan komitmen untuk merealisasikan pembiayaan dan investasi dalam transisi energi dan ekonomi hijau.