Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional menjajaki kemungkinan membentuk poros baru. Upaya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk poros koalisi baru mengemuka setelah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengunggah foto pertemuan keduanya di akun media sosial masing-masing, Sabtu (27/5/2023). Keduanya sama-sama mengikuti pertemuan tingkat menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di AS sejak tiga hari sebelumnya.
Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung membenarkan, pertemuan Airlangga dan Zulkifli di AS tidak terlepas dari pembicaraan mengenai Pilpres 2024. Baik Golkar maupun PAN tengah menjajaki kemungkinan untuk membentuk poros koalisi baru, yang mengusung pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Airlangga dengan Zulkifli. Doli mengakui, selain untuk mewujudkan mandat Munas Golkar 2019, pencalonan Airlangga juga dapat menjadi instrumen tambahan untuk memenangi Pemilu 2024. Golkar menargetkan perolehan kursi sebesar 20 persen di semua tingkatan lembaga legislatif. Sekjen PAN, Eddy Soeparno, mengatakan upaya untuk menjodohkan Zulkifli dengan Airlangga sudah dibicarakan sebelum kedua tokoh itu bertemu di AS. Eddy pun mengakui, PAN mengharapkan tambahan suara bagi partai berkat efek ekor jas dari kader yang bisa maju sebagai capres atau cawapres.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, melihat peluang bagi Golkar dan PAN untuk membentuk poros koalisi keempat terbuka, karena keduanya masih kesulitan untuk menentukan rekan koalisi hingga saat ini. Dilihat dari tingkat elektabilitas, sulit bagi pasangan Airlangga dan Zulkifli memenangi kontestasi pilpres. Namun, konsolidasi partai akan semakin mudah jika ada kadernya yang maju di pilpres.